Fakta tentang Alam Semesta yang mengejutkan
© NASA
Alam semesta adalah
segalanya yang mencakup seluruh ruang, semua materi serta energi yang
terkandung dalam ruang. Bahkan, waktu dan, tentu saja, kita termasuk dalam alam
semesta.
Bumi dan Bulan adalah
bagian dari alam semesta, begitu pula planet-planet lain. Selain asteroid dan
komet, planet-planet juga mengorbit Matahari.
Matahari adalah salah
satu di antara ratusan miliar bintang di galaksi Bima Sakti, yang sebagian
besar bintang tersebut memiliki planet sendiri, yang dikenal dengan nama exoplanet.
Bima Sakti hanyalah
salah satu dari miliaran galaksi di alam semesta yang dapat diamati. Semua
bintang di semua galaksi dan semua hal lain yang bahkan para astronom tidak
dapat amati adalah bagian dari alam semesta.
Fakta-fakta
tentang alam semesta kita
Berikut adalah
beberapa fakta menarik tentang alam semesta yang kita huni:
1. 95%
alam semesta tidak dapat dilihat
Ada sebuah penemuan
yang sangat menakjubkan, yakni segala sesuatu yang telah dipelajari sains
selama lebih dari 350 tahun terakhir hanyalah sebuah kontaminan kecil di alam semesta.
Hanya ada sekitar 4,9%
energi massa alam semesta yang berupa atom (bahan-bahan yang membentuk kita,
bintang-bintang, dan galaksi-galaksi).
Sekitar 26,8% energi
massa kosmik adalah materi gelap yang tidak terlihat. Ini terungkap karena
materi gelap menarik gravitasinya pada materi yang terlihat.
Kandidat penyusun
materi gelap mencakup partikel subatom, yang sampai sekarang belum diketahui,
dan lubang hitam yang terbentuk pada saat Big Bang.
Namun, selain materi
gelap, terdapat energi gelap yang menyumbang 68,3% energi massa alam semesta.
Energi ini tidak terlihat, ia memenuhi seluruh ruang dan mempercepat perluasan
kosmik.
2. Ada juga lubang hitam supermasif di jantung setiap galaksi
Galaksi aktif
seringkali memancarkan cahaya 100 kali lebih banyak dibandingkan galaksi
normal. Dengan ditemukannya quasar pada tahun 1963 , jelas bahwa cahaya tidak
berasal dari bintang tetapi dari wilayah pusat yang lebih kecil dari tata
surya.
Satu-satunya sumber
energi yang dapat dibayangkan adalah materi yang dipanaskan hingga berpijar
saat ia berputar ke dalam lubang hitam raksasa yang massanya mencapai 50 miliar
kali massa Matahari.
Pada tahun 1990-an,
Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA menemukan, meskipun galaksi aktif hanya
berjumlah sekitar 1% dari seluruh galaksi, lubang hitam supermasif bukanlah
anomali.
Hampir setiap galaksi,
termasuk Bima Sakti, memiliki satu galaksi, namun karena kekurangan pasokan
"makanan", sebagian besar lubang hitan tersebut telah mati.
3.
Sebagian besar benda-benda di alam semesta mempunyai gravitasi yang tolak-menolak
Alam semesta terus
mengembang, galaksi-galaksi penyusunnya berhamburan bagaikan serpihan kosmik
setelah Big Bang. Satu-satunya gaya yang bekerja adalah gravitasi, yang
bertindak seperti jaringan elastis di antara galaksi-galaksi.
Namun, pada tahun
1998, bertentangan dengan semua perkiraan, para astronom menemukan bahwa
perluasan alam semesta justru semakin cepat.
Untuk menjelaskannya,
mereka mendalilkan keberadaan benda tak kasat mata, yang mereka sebut energi
gelap, yang memenuhi ruang angkasa dan memiliki gravitasi tolak-menolak.
Gravitasi tolak menolak energi gelap inilah yang mempercepat perluasan kosmis.
4.
Sebagian besar sistem planet-planet berbeda dengan sistem tata surya
Penemuan planet di
sekitar bintang lain, berdasarkan perhitungan terakhir, lebih dari 3.500 telah
dikonfirmasi, telah membingungkan parah ahli. Pasalnya, sistemnya tidak ada
yang seperti tata surya.
Ada sistem planet yang
sangat kompak, yang semua planetnya mengorbit lebih dekat ke bintang induknya
dibandingkan Merkurius, planet terdalam di Tata Surya, ke Matahari.
Ada juga planet
bermassa sebesar Jupiter yang pasti bermigrasi ke dalam.Ada planet yang
orbitnya sangat elips, mirip dengan komet. Ada juga planet yang mengorbit
bintangnya dengan cara yang salah.
Mengingat bahwa
planet-planet diyakini membeku akibat gas dan debu yang berputar ke arah yang
sama mengelilingi matahari yang baru lahir, penemuan terakhir ini sangat sulit
untuk dijelaskan.
Sampai saat ini, belum
ada yang tahu apakah keanehan tata surya kita ada hubungannya dengan kesadaran
umat manusia terhadap hal tersebut.
5.
Sepertinya, manusia tidak sendirian di alam semesta
Ada sekitar
100.000.000.000.000.000.000.000 bintang di alam semesta, dan mungkin lebih
banyak planet daripada bintang.
Namun, di tengah
luasnya alam semesta, sejauh ini, hanya ada satu tempat yang kita ketahui
terdapat kehidupan, yakni Planet Bumi.
Meskipun ada pencarian
sinyal cerdas, tidak ada tanda-tanda kehidupan di luar Bumi yang ditemukan.
Faktanya, ada argumen yang kuat bahwa jika bentuk kehidupan seperti itu ada di
luar sana, kita tidak hanya akan melihat tanda-tandanya tetapi mereka juga
seharusnya sudah ada di sini.
Namun, tidak adanya
bukti bukanlah bukti ketiadaan. Butuh waktu tiga miliar tahun bagi manusia
untuk beralih dari sel tunggal ke kehidupan yang kompleks, yang menunjukkan
bahwa mengambil langkah ini sulit dilakukan.
Perlu diingat bahwa
peradaban teknologi seperti yang dimiliki manusia saat ini mungkin langka dan
umurnya pendek; manusia mungkin telah melewatkan jutaan atau milyaran tahun
lainnya. Sementara itu, alternatif lainnya adalah yang terdekat mungkin terlalu
jauh untuk kita deteksi.
Komentar
Posting Komentar