Proses Terbentuknya Lubang Hitam atau Black Hole


Ilustrasi lubang hitam.© iStockphoto/Cappan


Lubang hitam merupakan suatu tempat di luar angkasa yang mempunyai gravitasi yang mampu menarik segala sesuatu yang ada disekitarnya.

Dilansir dari laman National Geographic, lubang hitam merupakan titik-titik di ruang angkasa yang sangat padat sehingga menciptakan lekukan gravitasi yang dalam.

Gravitasi tidak hanya dalam, tetapi juga sangat kuat dalam menarik benda karena materi terhimpit dalam ruang yang sangat kecil. Bahkan cahaya pun tidak bisa lepas.

Karena gravitasi yang kuat menarik semua cahaya menuju pusatnya, tidak ada cahaya yang bisa lolos. Hal ini membuat manusia tidak bisa melihat lubang hitam.

Namun, peneliti yang menggunakan teleskop luar angkasa dengan alat khusus dapat membantu menemukan lubang hitam.

Para ilmuwan melihat gravitasi mempengaruhi bintang dan gas di sekitar lubang hitam. Ketika lubang hitam dan bintang berdekatan, cahaya berenergi tinggi akan dihasilkan.

Cahaya seperti ini tidak dapat dilihat dengan mata manusia sehingga diperlukan satelit dan teleskop di luar angkasa untuk melihat cahaya berenergi tinggi.

Proses terbentuknya lubang hitam

Kebanyakan lubang hitam terbentuk dari sisa-sisa bintang besar yang mati dan menghasilkan ledakan dahsyat yang disebut supernova.

Ledakan semacam itu melemparkan material bintang ke luar angkasa, namun meninggalkan inti bintang.

Pada sisa-sisa supernova, tidak ada lagi gaya yang melawan gravitasi massa bintang, sehingga inti bintang mulai runtuh dengan sendirinya.

Dilansir dari laman NASA, bintang yang lebih kecil merupakan bintang neutron yang padat, dan tidak cukup masif untuk memerangkap cahaya.

Jika massa total sebuah bintang cukup besar (sekitar tiga kali massa Matahari), maka secara teoritis dapat dibuktikan bahwa tidak ada gaya yang dapat menahan bintang tersebut agar tidak runtuh karena pengaruh gravitasi.

Namun, saat bintang itu runtuh, sesuatu yang aneh terjadi. Saat permukaan bintang mendekati permukaan imajiner yang disebut cakrawala peristiwa, waktu di bintang melambat dibandingkan waktu pengamat di kejauhan.

Ketika permukaan mencapai cakrawala peristiwa, waktu berhenti dan bintang tidak bisa lagi runtuh. Itu adalah benda beku yang roboh.

Jika massanya diperkecil hingga titik yang sangat kecil, maka akan lahirlah lubang hitam.

Lubang hitam yang lebih besar pun bisa terjadi akibat tabrakan bintang. Ledakan dahsyat dapat terjadi ketika lubang hitam dan bintang neutron bertabrakan, sehingga menghasilkan lubang hitam lainnya.

Dikutip dari laman Space.com, cara lain terbentuknya lubang hitam adalah dari keruntuhan gas secara langsung.

Ini adalah proses yang diperkirakan akan menghasilkan lubang hitam yang lebih masif dengan massa berkisar antara 1.000 hingga 100.000 kali massa Matahari.

Proses ini menghindari pembentukan bintang tradisional, dan diyakini terjadi di alam semesta awal dan menghasilkan benih lubang hitam yang lebih masif.

Para ilmuwan menduga lubang hitam terkecil terbentuk pada awal mula alam semesta.

Kemudian lubang hitam bintang terbentuk ketika pusat sebuah bintang yang sangat masif jatuh ke dalam dirinya sendiri, atau runtuh.

Sedangkan lubang hitam supermasif terbentuk bersamaan dengan galaksi tempatnya berada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Penggunaan Bensin Bertimbal

INVESTASIKAN DIRI ANDA