Cara Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu dari Allah

Tujuh Cara Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu dari Allah dan Dikumpulkannya untuk Menjadikan Mushaf Al-Qur'an.

Nabi Muhammad SAW pertama kali menerima wahyu Allah dan diangkat menjadi Rasul Allah ketika Nabi berusia 40 tahun.

Apa itu wahyu?

Wahyu merupakan petunjuk dari Allah SWT kepada Nabi untuk dijadikan petunjuk bagi umat Islam.

Menerima wahyu Tuhan bukanlah waktu yang singkat. Selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari hingga nabi berusia 63 tahun, wahyu Tuhan sedikit demi sedikit turun kepada Nabi Muhammad SAW hingga beliau wafat.

Wahyu Tuhan kemudian dikumpulkan. Penulisan Al-Quran dimulai pada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup, kemudian dilanjutkan pengumpulannya pada masa khalifah Abu Bakar dan kemudian dicatat pada masa khalifah Utsman bin Affan.

Bagaimana proses turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW? Berikut penjelasannya.

Mengutip Ibnu Qayyim dari buku Sirah Nabawiyah karya Syekh Shafiyarrahman Al-Mubarakfuri (2012, Pustaka Al-Kautsar).

Ada tujuh cara Allah SWT menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu sebagai berikut:

1. Melalui mimpi yang nyata dan nyata

Mimpi ini merupakan salah satu media awal penyampaian wahyu yang turun kepada Nabi Muhammad SAW.

2. Melalui bisikan-bisikan dalam jiwa dan hati Nabi tanpa beliau melihatnya.

Malaikat Jibril memasukkan wahyu ke dalam hati Nabi. Dalam hal ini Nabi tidak melihat apa-apa, hanya merasakan bahwa wahyu tersebut sudah ada dalam hatinya

Sesungguhnya Roh Roh Kudus menghembuskan kepadaku, bahwa suatu jiwa tidak akan mati sebelum rezekinya sempurna. Maka bertakwalah kepada Allah, pandai-pandailah meminta, dan jangan menganggap lambatnya datangnya rezeki, sehingga mencarinya dengan bermaksiat kepada Allah, karena apa yang ada di sisi Allah tidak dapat diperoleh kecuali dengan menaati-Nya.

3. Melalui malaikat Jibril

Malaikat muncul di hadapan Nabi Muhammad SAW.

Seorang malaikat yang menyerupai manusia bertemu langsung dengan Nabi. Kemudian, dia berbicara kepada Nabi sampai dia dapat memahami secara langsung apa yang dibicarakan. Bahkan, dalam hal ini terkadang sahabat juga bisa melihat malaikat menjelma.

4. Wahyu datang seperti gemerincing lonceng.

Wahyu ini dianggap sebagai wahyu yang paling berat dan malaikat tidak dapat dilihat oleh mata Nabi. Dahi Nabi berkerut dan berkeringat padahal cuaca sangat dingin.

Terkadang unta Nabi terpaksa berhenti dan duduk karena terasa berat saat turun wahyu saat Nabi sedang menunggangi unta.

5. Melalui malaikat yang menampakkan wujud aslinya

Kejadian seperti ini terjadi dua kali pada Nabi. Malaikat datang kepada Nabi untuk menyampaikan wahyu sebagaimana yang dikehendaki Allah kepadanya. Hal ini sebagaimana disebutkan Allah dalam surat An-Najm.

6. Wahyu yang disampaikan oleh Tuhan

Peristiwa ini terjadi di lapisan langit pada malam Mi Raj. Wahyu ini berisi tentang kewajiban menunaikan shalat dan lain sebagainya.

7. Allah berbicara langsung kepada Nabi tanpa perantara

Dalam hal ini sebagaimana yang telah difirmankan Allah kepada Musa bin Imran. Wahyu semacam ini berlaku bagi Musa berdasarkan Al-Quran. Sedangkan Nabi Muhammad SAW terjadi dalam hadits tentang Isra.

Itulah tujuh cara Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah hingga dikumpulkan menjadi sebuah mushaf Al-Quran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Penggunaan Bensin Bertimbal

INVESTASIKAN DIRI ANDA