Lubang Hitam, Tempat di Ruang Angkasa Apakah Dapat Menghisap Cahaya

 

Ilustrasi black hole atau lubang hitam.© iStockphoto/Elen11

Lubang hitam merupakan suatu tempat di luar angkasa yang gravitasinya mampu menarik segala sesuatu yang berada di dekatnya.

Gravitasi begitu kuat karena materi terhimpit dalam ruang yang sangat kecil. Hal ini bisa terjadi ketika sebuah bintang sedang sekarat.

Dilansir dari laman National Geographic, lubang hitam merupakan titik-titik di ruang angkasa yang sangat padat sehingga menciptakan lekukan gravitasi yang dalam.

Di luar wilayah tertentu, bahkan cahaya pun tidak dapat lepas dari tarikan gravitasi lubang hitam yang kuat.

Dan segala sesuatu yang terlalu dekat, apakah itu bintang, planet, atau pesawat ruang angkasa, akan meregang dan memampatkan dalam proses yang disebut spagetifikasi.

Tidak terlihat

Karena tidak ada cahaya yang bisa lepas dari tarikan gravitasinya, manusia tidak bisa melihat lubang hitam.

Lubang hitam tidak dapat dilihat karena gravitasinya yang kuat menarik semua cahaya menuju pusatnya.

Namun teleskop luar angkasa dengan instrumen khusus dapat membantu menemukan lubang hitam.

Para ilmuwan dapat melihat seberapa kuat pengaruh gravitasi terhadap bintang dan gas di sekitar lubang hitam.

Ketika lubang hitam dan bintang berdekatan, cahaya berenergi tinggi akan dihasilkan. Cahaya seperti ini tidak dapat dilihat dengan mata manusia.

Para ilmuwan menggunakan satelit dan teleskop di luar angkasa untuk melihat cahaya berenergi tinggi.

Ukuran lubang hitam

Dikutip dari laman NASA, lubang hitam bisa berukuran besar atau kecil. Lubang hitam terkecil yang diketahui hanya berukuran satu atom, tetapi memiliki massa sebesar gunung besar.

Jenis lubang hitam lainnya disebut "bintang", massanya bisa mencapai 20 kali massa Matahari. Ada banyak lubang hitam bermassa bintang di galaksi Bima Sakti.

Lubang hitam terbesar disebut “supermasif”, yang diketahui memiliki massa setara dengan lebih dari 1 juta Matahari.

Para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa setiap galaksi besar memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya.

Lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti disebut Sagitarius A. Ia memiliki massa sekitar 4 juta matahari dan dapat menampung beberapa juta bumi.

Proses terbentuknya lubang hitam

Cara paling umum yang diketahui untuk terbentuknya lubang hitam adalah melalui kematian sebuah bintang.

Ketika sebuah bintang mencapai akhir masa hidupnya, sebagian besar bintang tersebut mengembang, kehilangan massa, dan kemudian mendingin hingga membentuk katai putih.

Pada tahap akhir, bintang-bintang raksasa akan meledak dan menghasilkan ledakan dahsyat yang disebut supernova.

Ledakan semacam itu melemparkan material bintang ke luar angkasa namun meninggalkan inti bintang.

Pada sisa-sisa supernova, tidak ada lagi gaya yang melawan gravitasi massa bintang, sehingga inti bintang mulai runtuh dengan sendirinya.

Jika massanya diperkecil hingga titik yang sangat kecil, maka akan lahirlah lubang hitam.

Para ilmuwan menduga lubang hitam terkecil terbentuk pada awal mula alam semesta.

Kemudian lubang hitam bintang terbentuk ketika pusat sebuah bintang yang sangat masif jatuh ke dalam dirinya sendiri, atau runtuh.

Sedangkan lubang hitam supermasif terbentuk bersamaan dengan galaksi tempatnya berada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Penggunaan Bensin Bertimbal

INVESTASIKAN DIRI ANDA