Pertanyaan Kepada Umat Manusia Pada Hari Kiamat
Di hari kiamat, setiap manusia akan mempertanggungjawabkan setiap perbuatan yang dilakukannya selama hidup di muka bumi. Ketika tiba saatnya hisab, ada lima pertanyaan yang akan ditanyakan kepada setiap manusia.
Pertama, manusia akan ditanya bagaimana menjalani hidupnya selama hidup di bumi. Jika dia menghabiskan seluruh hidupnya di dunia ini dalam kubangan maksiat dan dosa, maka dia akan mengalami kesengsaraan di hari kiamat dan siksa neraka.
Sedangkan jika ia menghabiskan seluruh hidupnya dalam ketaatan kepada Allah SWT dan beramal shaleh, maka ia akan memperoleh ketenangan di hari kiamat dan kenikmatan surga.
Kedua, masyarakat akan ditanya tentang bagaimana mereka menghabiskan masa mudanya. Jika sepanjang hidupnya di dunia ia memanfaatkan masa mudanya untuk mengikuti hawa nafsunya, maka ia akan binasa di akhirat.
Sedangkan jika masa mudanya dimanfaatkan untuk memperbanyak amal shaleh, maka ia akan memperoleh kebahagiaan di akhirat.
Ketiga, manusia akan ditanya tentang bagaimana ia memperoleh kekayaan selama hidupnya di bumi. Jika semasa hidupnya seorang hamba menggunakan cara-cara haram untuk memperoleh kekayaan, maka kekayaan yang diperolehnya itu akan menjadi azab di hari kiamat.
Akan tetapi, orang yang semasa hidupnya memperoleh harta dengan cara yang halal dan baik akan membawanya pada kenikmatan surga.
Keempat, masyarakat akan ditanya tentang bagaimana kekayaannya dibelanjakan. Allah SWT memberikan rezeki kepada setiap manusia.
Kekayaan merupakan salah satu rejeki yang akan diperhitungkan. Sayangnya, selama hidup di dunia, seorang hamba mempergunakan hartanya hanya untuk mengikuti hawa nafsunya, apalagi untuk perbuatan munkar, maka kekayaan tersebut justru akan menjerumuskannya ke dalam neraka.
Berbeda dengan orang yang ketika hidup di dunia menggunakan hartanya untuk kepentingan keagamaan, mereka bersedekah, menyantuni fakir miskin, menyantuni anak yatim, membantu ulama berdakwah, memperhatikan masjid dan majelis keagamaan, serta untuk kemaslahatan umat. manusia, maka kekayaan itu akan membawa mereka ke surga. .
Kelima, manusia akan ditanya tentang bagaimana ia menggunakan ilmunya. Jika selama hidupnya di dunia ini ia pelit dan tidak mau membagi ilmunya, atau ia menggunakan ilmunya untuk menindas orang, menipu dan merampas hak orang lain, maka ia akan mendapat siksa yang pedih.
Namun jika ilmu ini diamalkan, mencerahkan orang lain agar lebih taat kepada Allah SWT, maka ilmu ini akan menyelamatkannya di hari kiamat dan membawanya ke surga.
Tentang lima
pertanyaan ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad
SAW:
حَدَّثَنَا حُمَيْدُ
بْنُ مَسْعَدَةَ حَدَّثَنَا حُصَيْنُ بْنُ نُمَيْرٍ أَبُو مِحْصَنٍ حَدَّثَنَا
حُسَيْنُ بْنُ قَيْسٍ الرَّحَبِيُّ حَدَّثَنَا عَطَاءُ بْنُ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ
ابْنِ عُمَرَ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ
رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَ أَفْنَاهُ وَعَنْ
شَبَابِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ
وَمَاذَا عَمِلَ فِيمَا عَلِمَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ لَا
نَعْرِفُهُ مِنْ حَدِيثِ ابْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ الْحُسَيْنِ بْنِ قَيْسٍ وَحُسَيْنُ بْنُ قَيْسٍ
يُضَعَّفُ فِي الْحَدِيثِ مِنْ قِبَلِ حِفْظِهِ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي بَرْزَةَ
وَأَبِي سَعِيد
Telah menceritakan
kepada kami Humaid bin Mas'adah, telah menceritakan kepada kami Hushain bin
Numair Abu Mihshan, telah menceritakan kepada kami Husain bin Qais Ar Rahabi,
telah menceritakan kepada kami 'Atho` bin Abu Rabah dari Ibnu Umar dari Ibnu
Mas'ud dari Nabi ﷺ beliau bersabda, "Kaki Anak Adam tidaklah bergeser pada
hari kiamat dari sisi Rabb-nya sehingga ditanya tentang lima hal yaitu tentang
umurnya untuk apa dia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia pergunakan,
tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang apa
yang telah dia lakukan dengan ilmunya." Abu Isa berkata, Hadits ini
gharib, kami tidak mengetahuinya dari hadits Ibnu Mas'ud dari Nabi ﷺ kecuali
dari Hadits Al Husain bin Qais, sementara Husain bin Qais dilemahkan dalam
masalah hadits karena sisi hafalannya, dan dalam bab ini ada hadits dari Abu
Barzah dan Abu Sa'id. (HR Tirmidzi). Dalam redaksi lainnya disebutkan
:
حَدَّثَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَنَا الْأَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ حَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ جُرَيْجٍ عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ
فِيمَ فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ وَعَنْ
جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَسَعِيدُ بْنُ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جُرَيْجٍ هُوَ بَصْرِيٌّ وَهُوَ مَوْلَى أَبِي بَرْزَةَ
وَأَبُو بَرْزَةَ اسْمُهُ نَضْلَةُ بْنُ عُبَيْد
Telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Abdurrahman, telah menceritakan kepada kami Al Aswad
bin 'Amir, telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar bin Ayyasy dari Al A'masy
dari Sa'id bin Abdullah bin Juraij dari Abu Barzah Al Aslami berkata,
Rasulullah ﷺ bersabda, "Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan
bergeser pada hari kiamat sampai ditanya tentang umurnya untuk apa dia
habiskan, tentang ilmunya untuk apa dia amalkan, tentang hartanya dari mana dia
peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang tubuhnya untuk apa dia
gunakan." Dia berkata, Hadits ini hasan sahih, adapun Sa'id bin Abdullah
bin Juraij dia adalah orang Bashrah dan dia adalah budak Abu Barzah, sedangkan
Abu Barzah namanya adalah Nadlah bin 'Ubaid. (HR Tirmidzi).
Komentar
Posting Komentar