Sejarah Google 2

Sejarah berdirinya Google tidak lepas dari BackRub, sebuah proyek penelitian Larry Page yang saat itu masih mempertimbangkan untuk mengambil program pascasarjana di bidang Computer Science di Stanford University, Amerika Serikat.

Larry Page dan Sergey Brin, duo pendiri Google berpose di kantor pertama Google
yang tak lain merupakan garasi rumah Susan Wojcicki.© Google

Di sana, pada tahun 1995, seperti dilansir The Verge (5/9/2018), Page bertemu dengan mahasiswa Ilmu Komputer Stanford, Sergey Brin.

Keduanya tetap berhubungan ketika Page mulai mempelajari perilaku World Wide Web (WWW).

Di kamar asramanya, Page kemudian merancang sistem yang akan merayapi internet untuk menentukan halaman mana yang tertaut ke halaman lain.

Saat itu, ia berasumsi, langkahnya akan mengarah pada terciptanya mesin pencari jenis baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Didukung kemampuan matematika Brin, keduanya menciptakan algoritma bernama PageRank untuk menentukan peringkat hasil pencarian halaman web.

Kedua teknologi ini menjadi landasan bagi mesin pencari terkuat di dunia pada saat itu, yang diluncurkan di jaringan pribadi Stanford pada Agustus 1996.

Page dan Brin kemudian mengganti nama mesin pencari tersebut dengan istilah matematika “Googol” atau 1 x 10 pangkat 100.

Perubahan nama ini terinspirasi oleh banyaknya tautan antar halaman dan bagaimana mesin pencari mereka menjadi lebih akurat seiring berkembangnya web.

Namun seringkali investor salah mengeja nama Googol sebagai Google. Nama ini juga pernah tertulis di cek dan berbagai dokumen penting lainnya.

Kondisi tersebut memaksa Page dan Brin menggunakan nama Google untuk memberi nama pada teknologi mesin pencari mereka hingga saat ini.

Hingga Agustus 1998, mesin pencari ciptaan mahasiswa Stanford ini berhasil mendapat suntikan dana dari investor Sun Microsystems sebesar 100.000 dollar AS.

Tidak lama kemudian, perusahaan Google LLC resmi didirikan pada bulan September 1998.

Dengan investasi dari investor, Google membentuk tim baru dan mulai memperluas kantor perusahaan.

Dilansir dari laman The Street (31/12/2018), kantor Google resmi dipindahkan dari kamar asrama mahasiswa ke garasi di pinggiran Menlo Park, California, Amerika.

Pemilik garasi tersebut tak lain adalah Susan Wojcicki, karyawan keenam belas yang direkrut Google.

Saat itu, Susan Wojcicki mematok harga sewa US$1.700 per bulan untuk garasinya.

Dari garasi inilah Google LLC berkembang menjadi salah satu perusahaan teknologi raksasa dan paling bernilai di dunia.

Saat ini kantor pusat Google, Googleplex, berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 17 hektar di Mountain View, California, Amerika Serikat.

Tak hanya mesin pencari, Google kini merambah ke perangkat keras komunikasi.

Perusahaan ini bekerjasama dengan berbagai produsen elektronik besar untuk memproduksi perangkat Nexus.

Google juga mengakuisisi Motorola Mobility pada Mei 2012. Pada tahun yang sama, infrastruktur serat optik dipasang di Kansas, Amerika, untuk memfasilitasi layanan Internet broadband Google Fiber.

Dengan lebih dari satu juta server di pusat data di seluruh dunia, Google masih memproses lebih dari satu miliar kueri penelusuran dan sekitar 24 petabyte data buatan pengguna setiap hari.

Pada bulan Desember 2012, Alexa, asisten cerdas yang dikembangkan oleh Amazon, menobatkan situs tersebut "google.com" sebagai alamat web yang paling banyak dikunjungi di dunia.

Situs Google dalam bahasa lain juga masuk peringkat 100 besar, seperti YouTube dan Blogger.

Pada tahun 2014, Business Insider menganugerahi Google sebagai merek terlaris.

Tak sampai disitu saja, pada 10 Agustus 2015, CEO Google Larry Page mengumumkan pembentukan perusahaan baru bernama Alphabet.

Alphabet Inc sendiri merupakan perusahaan induk multinasional yang mencakup Google dan anak perusahaan lainnya.

Google dan pendiriannya adalah bukti bahwa impian kecil dengan usaha besar tidak hanya bisa menjadi kenyataan, namun membawa hasil yang melampaui yang tak terbayangkan.